Hidyatullah

.:KELUARGA BESAR PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH CEPU MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN :.

Selasa, 15 Desember 2009

Sehat


Mengenal Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

KotaSantri.com : Pertahanan menjadi isu penting bagi banyak negara untuk menjaga keutuhannya. Tak heran jika sebuah negara selalu bersikap waspada terhadap ancaman yang datang dari luar maupun dalam. Mereka juga mengalokasikan anggaran yang besar untuk memperkuat pertahanan negara. Mereka melengkapi angkatan bersenjatanya dengan beragam senjata canggih. Melatih mereka agar siap tempur dalam setiap waktu.

Laiknya sebuah negara, tubuh manusia juga selalu diintai oleh musuh dan beragam ancaman. Berupa bakteri, virus, maupun organisme mikroskopik. Ancaman tersebut berada di mana-mana. Dalam udara yang kita hirup, air yang kita minum, makanan yang kita konsumsi, dan lingkungan di mana kita tinggal. Dan tubuh kita, sebenarnya juga memiliki sistem pertahanan dan 'angkatan bersenjata' untuk bertahan dan mengahadapi serangan musuh. Sayangnya ini tak selalu disadari oleh kita.

Padahal setiap hari bahkan setiap menit terjadi pertempuran permanen antara 'angkatan bersenjata' dalam tubuh kita dengan musuh yang masuk ke dalam tubuh. Pertempuran ini bisa terjadi di dalam satu bagian tubuh atau terjadi di seluruh tubuh. Pertempuran dalam tubuh juga mirip dengan pertempuran antar negara. Pihak musuh berusaha untuk memperdayai lawannya dengan melakukan kamuflase diri ketika akan memasuki tubuh.

Beruntung tubuh juga memiliki pasukan investigasi yang mampu mendeteksi keberadaan musuh bagi tubuh. Setelah mampu mendeteksi keberadaan musuh, tubuh akan mempersiapkan senjata yang sesuai untuk melakukan perlawanan. Lalu terjadilah kontak senjata yang sangat dekat. Ada musuh yang kalah, terjadi gencatan senjata, dan pembersihan tempat pertempuran. Bahkan kemudian tubuh pun mendapatkan dan menyimpan beragam informasi tentang musuhnya.

Pada suatu saat informasi ini akan digunakan untuk melakukan antisipasi, terhadap kemungkinan terjadinya serangan musuh yang sama pada masa-masa berikutnya. Manusia juga bisa mengandaikan tubuh kita sebagai bangunan kastil. Pihak musuh akan berusaha untuk masuk dan menghancurkan kastil tersebut. Pada bangunan kastil ini terdapat dinding yang kokoh.

Pada tubuh, dinding kastil ini adalah inti keratin yang ada di dalam sel. Ia berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri dan fungi untuk masuk ke dalam tubuh. Benda asing yang akan melewati tubuh akan terhalang oleh keratin ini. Meski bagian paling luar kulit yang mengandung keratin terus terkikis, ia akan mengalami pembaruan. Selain melalui kulit, jalan masuk bagi musuh tubuh adalah melalui udara. Biasanya ini dilakukan oleh musuh tubuh yang berjuluk virus. Ia akan masuk melalui udara yang dihirup manusia.

Namun terkadang, langkahnya juga terhenti. Ini terjadi karena adanya sekresi khusus di membran nasal mucous serta sel pertahanan yang ada di paru-paru mampu menghentikan virus tersebut dan mengendalikan situasi sebelum virus tersebut menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi tubuh. Pada saat virus maupun mikroba dapat menembus pertahanan tubuh, kelak terjadi pertempuran. Sistem kekebalan tubuh akan melakukan perlawanan tersebut. Ia akan melakukan identifikasi, persiapan perlawanan, melakukan serangan, dan membangun kembali suasana normal dalam tubuh.

Sel yang pertama kali berhadapan dengan musuh yang mengancam kekebalan tubuh adalah sel macrophage yang menghasilkan ''phagocytosis''. Selain menghadapi serangan musuh, ia pun memiliki tugas sebagi intelijen. Mereka akan mengidentifikasi musuh yang mereka kalahkan. Jika musuh memiliki kekuatan yang lebih dari yang dapat dikendalikan maka cavalcades (macrophages) yang melakukan sebuah serangan akan mengeluarkan zat khusus yang bernama 'phyroge'.

Zat ini akan berfungsi seperti sebuah alarm. Setelah menempuh jarak yang panjang, 'pyrogen' mencapai otak dan menstimulasi pusat otak. Dengan stimulasi ini kemudian otak akan meredakan alarm dalam tubuh. Setelah itu, biasanya seseorang akan mengalami demam yang tinggi. Jika seseorang tergolek sakit, hal ini terjadi karena macrophages tak mampu melawan virus maupun bakteri yang menembus tubuh.

Seluruh bagian tubuh kemudian akan mendapatkan peringatan akan bahaya yang semakin mengancam tubuh. Pada tahap ini lymphocytes yang terdiri dari sel T dan B melakukan intervensi. Identifikasi musuh dapat mereka lakukan melalui pasokan informasi dari macrophages. Selanjutnya, merekalah yang menghadapi musuh-musuh yang membahayakan sistem kekebalan tubuh. Pada saat menerima informasi tersebut, sel B mulai memproduksi senjata untuk melawan mereka. Senjata tersebut hanya digunakan untuk menggempur musuh seperti yang ada di dalam informasi.

Dan senjata inilah yang paling cocok untuk menggempur musuh tersebut, yaitu antibodi. Antibodi inilah yang kemudian menetralisasi keadaan. Sel B ini mampu menghasilkan jutaan antibodi untuk menghadapi jutaan jenis musuh yang mengancam sistem kekebalan tubuh. Dan antibodi inilah yang diandalkan untuk menghancurkan musuh.

Pada saat sel B menghancurkan musuh, katanya, sel T cytotoxic juga memberikan bantuan. Ini dilakukan jika sejumlah virus atau mikroba yang luput dari serangan sel B. Maka tugas sel T cytotoxic adalah menemukan sel berpenyakit yang menjadi tempat musuh berkamuflase, lalu menghancurkannya. Setelah musuh bisa dikalahkan, sel T suppressor mulai beraksi. Sel-sel inilah yang memberikan perintah untuk melakukan gencatan senjata. Ini akan membuat sel T cytotoxic dan B menghentikan aktivitas mereka.

Tubuh tak lagi melakukan mobilisasi. Setelah pertempuran usai, sebagin besar sel T dan B menyempurnakan siklus mereka kemudian mati. Kelompok sel memori juga kemudian bergerak melakukan tugasnya. Mereka akan memberikan informasi ke dalam sistem kekebalan tubuh tentang musuh yang mungkin datang kembali pada masa mendatang. Dengan informasi ini maka sistem kekebalan akan melakukan reaksi yang cepat sebelum musuh mereka menghimpun kekuatan yang lebih dahsyat.

Lalu terpikirkah oleh kita mengenai betapa sempurnanya sistem kekebalan yang ada di dalam tubuh kita? Melalui sistem inilah manusia mampu mempertahankan hidupnya dari serangan virus maupun mikroba. Ini adalah kekuasaan Allah SWT yang bersemayam di dalam tubuh manusia. [harunyahya.com]